HOOQ.ID – Kisah pengalaman mitseri tukang ojek Pak Supri seri 2
Setelah dapat penumpang demit rezeki seolah mengalir selanjutnya utang lunas.
Lalu sesampainya dekat menggunakan perempatan Demakijo, Pak Supri bertanya kepada sang penumpang,
“Pak, ini mau turun dimana?” tetapi suasana hening…tidak ada jawaban.
Pak Supri engulang kembali pertanyaannya, “Pak, ini mau turun dimana?” seraya menoleh…dan betapa kagetnya Pak Supri.
Ternyata muka penumpangnya itu rata Ya, benar-benar rata
Pak Supri lantas reflek turun dari motor selanjutnya menjatuhkannya dalam tepi jalan.
Ia berlari sekencang-kencangnya ke arah lampu merah Demakijo.
“Tolong Tolong” Namun sialnya ia lantas terpeleset selanjutnya jatuh.
Saat berusaha bagi bangkit, Pak Supri yang masih menatap ke tanah melihat ada kaki orang yang menghampirinya.
“Ngopo Mas kok ngglepar neng lemah?” ujar orang itu.
“Meniku Pak, wonten dhemit…kulo nembe mboncengke dhemit…” balas Pak Supri terengah-engah.
“Ooo…menopo rainipun kados kula niki…?” ujar suara itu lagi.
Refleklah Pak Supri menoleh ke atas…dan ternyata orang yang dalam depannya itu adalah sosok muka rata juga.
Seketika pandangan Pak Supri menjadi gelap. Rupanya ia langsung pingsan dalam tepi jalan.
Baca Juga: Pengalaman misteri Radit melihat hantu kembaran 2: Jono yang datang belakangan tiba-tiba menghilang
Ia baru bangun saat Subuh lantaran dibangunkan orang yang hendak sholat Subuh dalam masjid.
Untunglah begitu dicek, motornya masih ada dalam tepi jalan.
Sungguh beruntung lantaran area itu adalah area yang banyak terjadi kasus pembegalan (waktu itu).
Setelah itu tak lupa Pak Supri mengucapkan terima kasih.
Dan setelah itu Pak Supri pun pulang ke rumah menggunakan selamat.
Anehnya, semenjak kejadian itu, seolah rezeki Pak Supri mengalir.
Hampir sering mendapatkan penumpang selama beberapa tahun.
Ojeknya tidak pernah sepi selanjutnya utangnya bisa lunas.
Entah ada hubungannya ataupun tidak menggunakan kejadian itu, ia tetap bersyukur kepada yang Maha Kuasa. – Habis (Seperti dikisahkan Pandu Eka Prayoga dalam Koran Merapi) *